Pada nomor perorangan putri, atlet Sumatera Utara Rivinna Widya Rahma harus puas dengan raihan 13,300 poin, tertinggal jauh dari atlet DKI Jakarta, Krischayani Kurniawan, yang berhasil meraih medali emas dengan performa gemilang. Krischayani tampil impresif dan mengamankan posisi puncak dengan 18.650 poin, menjadikan dirinya juara pada nomor individual woman.
Sementara itu, di nomor pasangan campuran (mix pair), Linda Eka Putri Nasution dan Desmon Kristiano Manihuruk dari Sumut belum mampu memberikan perlawanan yang cukup kuat. Mereka hanya mengumpulkan 11,350 poin, di bawah pasangan asal Jawa Timur yang berhasil merebut medali emas dengan keunggulan teknis yang solid dengan raihan 18,700, Della Rosse Ananda Purbowo dengan Raja Dwi Permata Halim.
Padahal, Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis sempat optimis pada Rabu (4/9) bahwa Sumut berpeluang besar meraih medali di senam aerobik, meski harus bersaing ketat dengan atlet-atlet nasional dari daerah lain. “Kalau di aerobik, kita masih bisa bersaing. Saya optimis kita bisa menghasilkan medali,” ujar John Ismadi kepada wartawan saat itu.
Namun, kenyataan berkata lain. Dua pertandingan cabor senam aerobik hari pertama telah berakhir tanpa hasil memuaskan bagi kontingen Sumut. Harapan untuk meraih medali kini tertuju pada sisa waktu untuk pertandingan berikutnya yaitu ada dua kali pertandingan lagi dan kontingan Sumut masih ikut.
Ini bukan akhir, masih ada peluang di pertandingan selanjutnya. “Saya harap para atlet tetap bersemangat dan fokus, karena peluang untuk meraih medali masih ada,” tambah John Ismadi.
GOR Disporasu yang menjadi saksi berlangsungnya laga-laga senam aerobik ini juga telah menyelesaikan pertandingan di senam artistik dan ritmik. Namun, Sumut belum bisa menunjukkan performa yang signifikan di cabor-cabor tersebut (AVID/re)