Dua tahun telah berlalu sejak proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kabupaten Pesawaran digagas, namun hingga kini air tak kunjung mengalir ke rumah-rumah warga. Proyek yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2022 ini diduga gagal total akibat perencanaan yang amburadul.
Kecurigaan mengarah pada Firman Rusli ST, MM, mantan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Pesawaran. Beliau diduga lalai dalam mengawasi proyek dan membiarkan pengerjaan proyek yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya dilimpahkan ke Dinas PUPR.
Meskipun sah-sah saja pelimpahan perencanaan ke dinas lain, dalam hal ini PUPR, namun hal ini diduga menjadi biang keladi gagalnya proyek SPAM. Pasalnya, koordinasi dan sinkronisasi antar dinas dikhawatirkan tidak berjalan dengan baik, sehingga berakibat pada proyek yang tidak sesuai dengan rencana awal.
Di beberapa daerah lain, proyek SPAM justru berada di bawah naungan Dinas Perkim, sehingga perencanaan dan pengerjaan proyek dapat berjalan dengan lebih terintegrasi. Kegagalan proyek SPAM Pesawaran ini tentu saja merugikan masyarakat yang sangat membutuhkan akses air bersih.
Seorang tokoh pemuda di Kecamatan Kedondong, berharap agar instansi terkait dapat segera menyelesaikan permasalahan proyek SPAM ini agar air dapat mengalir dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
” Saya berharap Instasi yang berwenang dalam proyek ini bisa menuntaskan permasalahan yang ada dan AIR bisa mengalir bisa dirasakan manfaat nya oleh masyarakat banyak ,ujarnya.
Firman Rusli, saat dihubungi, menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan awak media dalam waktu dekat untuk memberikan klarifikasi terkait proyek SPAM tersebut.
“Nanti kita jumpa dengan kawan kawan media dalam waktu dekat ,Saya kabari ,”Ucapnya Singkat ,** Sir/Pat