MEDAN
Rutan Perempuan Kelas IIA Medan, Kanwil Kemenkumham Sumut berkolaborasi dengan Konsulat Kehormatan Kerajaan Thailand, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut serta Rumah Detensi Imigrasi Medan, akan menyelenggarakan kompetisi menulis bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan tema “Perjalanan Hidup, Penyesalan, dan Harapan.”
Penandatanganan kerja sama dilaksanakan di Konsulat Kehormatan Kerajaan Thailand pada Rabu (18/9), dihadiri perwakilan dari Konsulat Kehormatan Kerajaan Thailand, Kepala Rutan Perempuan Kelas IIA Medan, Kepala Rumah Detensi Imigrasi Medan, serta perwakilan Kadin Sumut.
Surya Lie Minata, perwakilan Kadin Sumatera Utara, menjelaskan bahwa melalui kompetisi ini, warga binaan diberi kesempatan untuk mengekspresikan perjalanan hidup, penyesalan, dan harapan mereka melalui tulisan.
Selain mengembangkan keterampilan menulis, kompetisi ini juga mendorong warga binaan menulis dalam bahasa asal mereka, yang pada gilirannya memperkaya keragaman budaya dan bahasa dalam karya-karya tersebut.
Hasil karya ini juga menjadi bahan kajian untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan para warga binaan berada di Rutan Perempuan Kelas IIA Medan.
“Sebagai bagian dari upaya rehabilitasi mental dan spiritual, penting untuk menyediakan ruang bagi warga binaan untuk mengekspresikan perasaan mereka.
Penulisan adalah media yang efektif, tidak hanya sebagai bentuk terapi, tetapi juga untuk mengembangkan potensi literasi mereka,” jelas Surya.
Nantinya, karya terbaik akan diterbitkan dalam bentuk buku dan e-book dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Thailand. Buku tersebut akan didistribusikan melalui lelang atau dipasarkan secara terbatas kepada kolektor, toko buku tertentu, dan platform digital.
Selain itu, beberapa cerita terpilih juga akan diproduksi menjadi film pendek bekerja sama dengan pihak terkait.
“Sebagian dari hasil lelang akan didonasikan untuk kegiatan pembinaan di Rutan,” ungkap Surya.
Sebelum kompetisi, warga binaan akan mengikuti pelatihan menulis atau workshop untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Penilaian dalam kompetisi ini akan mencakup aspek ekspresi dan kedalaman emosi, kreativitas, orisinalitas, serta penggunaan bahasa asal.
Konsul Kehormatan Kerajaan Thailand, DR. Ir. Martono Anggusti, S.H., MM, M.Hum, menjelaskan bahwa pemenang kompetisi akan mendapatkan hadiah berupa buku, alat tulis, sertifikat, dan uang tunai.
Sementara peserta yang belum beruntung tetap akan mendapat cinderamata sebagai bentuk apresiasi.
Kepala Rutan Perempuan Kelas IIA Medan, Marlia Rezeki Santoso, A.Md.IP., S.H., M.H., menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam kompetisi ini.
Ia berharap kegiatan ini dapat memberi dampak positif bagi warga binaan.
“Kami berharap warga binaan dapat memanfaatkan waktu mereka dengan kegiatan yang bermanfaat, dan ketika kembali ke masyarakat, mereka membawa keterampilan baru yang dapat digunakan,” ujarnya.(red)